Saturday, April 18, 2009

Jembatan " KALI LOR OMAH " kini

Setelah beberapa kali aku pulang ke Desa weru Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, sengaja hari itu aku sempatkan melihat keadaan sungai  kali lor omah sekedar mengenang masa kecilku. Di sungai itu berbagai cerita masa kecilku terlahir disitu. Mulai dari mandi di kali, main gethek, mancing, mencari pasir, berburu burung sampai njala ikan. Bahkan terlalu banyak untuk diceritakan, maklum ketika aku masih kecil sungai adalah saran bermain yang paling paforit karena pada masa itu acara televisi belum begitu menarik seperti sekarang.
                       
  Talut sungai yang ambrol
                  
Namun sayang, kenangan itu seakan hilang dengan cepat tatkala aku melihat keadaan sungai saat ini. Begitu banyaknya sampah disepanjang sungai di tambah dengan rusaknya talut disebalah barat jembatan menambah keadaan sugai kali lor omah semakin memprihatinkan. Keadaan ini temtunya berbanding terbalik dengan  kemegahan garupa diatasnya.
     
Aku jadi teringat waktu kecil dulu sering melihat pak lurah yang sering melarang kalau ada orang yang berusaha menambang pasir disekitar jembatan. Ini disebabkan karena bisa merusak pondasi jembatan, tapi kok ini sepertinya tidak atau belum mendapat perhatian dari pemerintah Desa Weru. Atau mungkin belum ada dana untuk merealisai perbaikan talut ini.
       
 Keadaan ini diperparah lagi dengan ramainya pengguna jalan desa yang sudah melebihi kapasitas untuk ukuran jalan desa. Ini disebabkan karena jalan raya jalur bus rute Solo menuju Semin ada jembatan yang sedang rusak. Sehingga semua kendaraan roda 4 atau lebih mengambil jalur Desa Weru yang biasanya melewati Kelir dan Karangmojo.
            
Keadaan ini tentu saja akan berlangsung cukup lama karena perbaikan sebuah jembatan akan memakan waktu yang cukup lama.
                        
Pada tanggal 09 April 2009 kemarin banyak lewat truck-truck fuso yang lewat di jalan desa ditambah dengan truck-truck engkel dan bus Solo-Semin yang biasa lewat. Keadaan ini menambah dan mempercepat kerusakan jalan desa ini bisa dilihat disebelah Selatan dan utara jembatan. Kalau keadaan ini berlangsung cukup lama maka sudah pasti kerusakan jembatan akan lebih cepat disamping faktor kerusakan talut tersebut.
       
Semoga saja keadaan ini bisa cepat teratasi sehingga keamanan jembatan bisa terjaga, karena jembatan ini merupakan urat nadi bagi penduduk Desa Weru dan sekitarnya. Betulkan Pak Lurah.. ? ( ehhh...pak Kepala Desa, kok yang bener. )
                      

No comments:

Post a Comment

" jazakumullah khairan kathira, matur nuwun sanget menawi panjenengan purun ngisi komentar "