Buah pisang atau Gedang ( bhs jawa ) bukan sesuatu yang istimewa atau aneh dalam keseharian kita. Setiap orang setidaknya pernah mengonsumsi buah ini. Kalau di Desa Weru pohon pisang atau Gedang mudah ditemukan, disetiap lahan-lahan kosong, atau di halaman atau kebun belakang rumah.
Walaupun sedemikian akrab dengan pisang atau Gedang, bisa jadi tak banyak orang tahu multimanfaat dari tanaman ini. Buah pisang, misalnya, memiliki kandungan zat gula (karbohidrat) yang lebih tinggi ketimbang yang dikandung oleh buah-buah yang lain. Karena itu, buah pisang bisa menjadi salah satu sumber tenaga yang baik bagi tubuh kita. Manfaat lainnya, buah pisang pun sangat aman dikonsumsi saat perut kita tengah kosong, atau ketika dikonsumsi oleh penderita tukak lambung.
Tak hanya buahnya yang bermanfaat bagi manusia. Daun pisang pun ternyata memiliki manfaat yang cukup baik. Selain digunakan sebagai pembungkus makanan, daunnya ternyata bisa digunakan untuk pengobatan kulit yang terbakar. Caranya, bakar daun pisang itu hingga menjadi abu, lalu campurkan abu daun pisang dengan minyak kelapa. Setelah itu oleskan campuran tersebut pada kulit yang terbakar itu. Efeknya mampu mendinginkan kulit yang terbakar sekaligus membuka pembentukan sel kulit baru.
Dari getahnya pun pohon pisang bermanfaat. Getahnya cukup ampuh sebagai obat luka, terutama luka akibat senjata tajam. Selain bisa menghentikan pendarahan, getah pohon pisang dapat mempercepat proses merapatnya bagian yang terkena luka. Dulu sebelum masyarakat mengenal obat merah getah pohon pisah dipakai sebagai obat
Disamping itu ternyata manfaat Gedang/pisang banyak swkali diantaranya :
Kanker Perut
• Bahan: Tunas / anak batang pohon pisang dan 1 potong tumbuhan benalu teh
• Cara membuat: anak pisang diparut dan diambil airnya sebanyak 4 gelas, kemudian direbus bersama dengan benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
• Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore dan dilakukan secara teratur.
Sakit Kuning
• Bahan: Buah pisang emas yang sudah masak
• Cara menggunakan: makan buah pisang emas yang banyak.
Keluarga Berencana
• Bahan: Bunga Pisang ambon
• Cara membuat: direbus dengan air sampai mendidih
• Cara menggunakan: diminum airnya 2 kali sehari, pagi hari dan sebelum tidur. Dilakukan selama 7 hari berturut turut sesudah menstruasi atau melahirkan.
Pendarahan Usus Besar
• Bahan: tunas/ anak pisang dan 1 potong bonggol benalu teh
• Cara membuat: anak pisang diparut dan diperas untuk di ambil airnya sebanyak 2 gelas kemudian direbus bersama dengan bonggol benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
• Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari 1 cangkir.
Pendarahan Rahim
• Bahan: tunas / anak pisang dan 1 potong bonggol benalu teh
• Cara membuat: anak pisang diparut dan diambil airnya sebanyak 2 gelas. Kemudian direbus bersama dengan bonggol benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
• Cara menggunakan: disaring dan diminum 1 kali sehari 1/2 gelas.
Mencegah Pendarahan Sehabis Melahirkan
• Bahan: batang pohon pisang
• Cara membuat: batang pohon pisang diparut untuk diambil airnya.
• Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.
Sariawan Usus
• Bahan: Kulit buah pisang kluthuk yang sudah masak dan buah pisang mentah.
• Cara membuat: Kulit pisang kluthuk dan buah pisang mentah tersebut diiris-iris tipis, kemudian ditumbuk halus, diperas sampai keluar airnya dan diembun-embunkan semalam di luar rumah.
• Cara menggunakan: diminum setelah bangun tidur / pagi hari.Merapatkan Vagina dan Mencegah Pendarahan Setelah Bersalin
• Bahan: batang pohon pisang batu yang belum berbunga.
• Cara membuat: Pohon pisang dipancung untuk diambil airnya yang bersih
• Cara menggunakan: digunakan untuk mencuci Vagina setelah bersalin.
Ambeien
• Bahan: buah pisang kluthuk yang masih mentah, adas pulasari secukupnya dan 1 potong gula merah.
• Cara membuat: buah pisang kluthuk diparut untuk diambil airnya. Kemudian dicampur dengan bahan lainnya dan diaduk sampai merata.
• Cara menggunakan: disaring dan diminum.
Cacar Air
• Bahan: bonggol batang pisang kluthuk, adas pulosari
• Cara membuat: bonggol pisang diparut untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai merata.
• Cara menggunakan: disaring dan diminum.
Telinga Bengkak
• Bahan: Kulit pisang kustruk
• Cara membuat: Kulit pisang dipanggang dan dalam keadaan hangat-hangat diperas untuk diambil airnya.
• Cara menggunakan: dioleskan pada bagian telinga yang bengkak.
Tenggorokan Bengkak
• Bahan: Bonggol pisang kapok (kepok)
• Cara membuat: Bonggol pisang diparut dan diperas untuk diambil airnya.
• Cara menggunakan: dipakai untuk kumur.
Disentri
• Bahan: Bonggol pisang kluthuk
• Cara membuat: diparut untuk diambil airnya sebanyak 1/2 gelas
• Cara menggunakan: diminum 3 hari sekali
Diare (orang dewasa)
• Bahan: buah pisang kapur mentah
• Cara membuat: dibakar
• Cara menggunakan: dimakan
Diare (Bayi)
• Bahan: buah pisang kapok (kepok) mentah
• Cara membuat: diiris-iris dan digoreng tanpa minyak
• Cara menggunakan: dimakan oleh ibu yang sedang menyusui bayi tersebut.
Amandel
• Bahan: bonggol batang pisang
• Cara membuat: diparut dan diperas \untuk diambil airnya
• Cara menggunakan: diminum.
Mencegah Infeksi
• Bahan: getah pelepah daun pisang
• Cara membuat: pelepah pisang dipancung dan diambil getahnya.
• Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.
Hidung berdarah
• Bahan: akar pisang kepok atau batang pohonnya secukupnya.
• Cara membuat: ditumbuk halus dan disedu dengan air panas
• Cara menggunakan: diminum sebanyak ½ gelas sekaligus.
Digigit Binatang (Ular) berbisa
• Bahan: Bonggol batang pisang raja;
• Cara membuat: diparut dan diperas untuk diambil airnya;
• Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari ½ - 1 gelas.
Melancarkan Buang Air besar
• Bahan: buah pisang ambon lumut atau pisang emas yang masak
• Cara menggunakan: makan yang banyak.
Sakit mata
• Bahan: Pisang ambon atau pisang cere yang sudah masak
• Cara menggunakan: makan pisang ambon 2 kali 3 buah setiap hari, atau makan pisang cere 3 kali 4 buah setiap hari.
No comments:
Post a Comment
" jazakumullah khairan kathira, matur nuwun sanget menawi panjenengan purun ngisi komentar "