Rumah asli penduduk Weru adalah rumah dengan tiang dari kayu yang diperoleh dari lingkungan sekitar, ada yang mengunakan kayu jati, mahoni dll. Untuk dinding mereka mengunakan bambu yang di anyam yang disebut gedhek . Adapun pintu biasa mengunakan pintu yang berbahan kayu kaji dengan model yang sangat khas yaitu bisa dibuka hingga 4 pintu. Ini punya maksud untuk memudahkan bagi pemilik untuk memasukkan hasil panen maupun untuk keperluan lainya misalnya kalau pemilik rumah mempunyai hajatan mantu, sunatan, kenduren dll.
Dengan model pintu seperti ini, yang bisa dibongkar pasang dengan mudah sangat membantu bagi pemiliknya. Karena masyarakat Jawa umumnya Weru masih kental dengan adat istiadat yang sering mengundang banyak tetangga. Acara ini sangat membutuhkan ruang yang longgar, ruangan rumah kebanyakan tidak bersekat terlalu perkamar. Ini sangat memungkinkan untuk memberikan ruang longgar di rumah sebagai sarana untuk mendukung adat istiadat desa.
Salam kenal Bro
ReplyDeletesaya berasal dari karangmojo sebelah
hehehe
tapi juga dah lama move ke wonosari gunungkidul
matur nuwun mas, sampun mampir
ReplyDeleteKuwi omah etan mbale desa ky nya ya.... hehhehhe muantab
ReplyDeleteomah etan mbale desa kan muantab
ReplyDeleteRumah etan mbale desa, muantab
ReplyDeleteOmahe etan mbale desa weru yo
ReplyDeleteOmahe etan mbale desa yo kuwi
ReplyDeleteWingi bar pilihan lurah Des 2012, lurahe Pak Jun, Kancaku dhewe
ReplyDelete